Menabung di era new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru

Menabung adalah kata yang sering kita dengar sejak kecil, pastinya di generasi millenial (generasi saya) yang lahir di tahun pertengahan 1970-an sd akhir 1980-an, karena di masa itu pemerintah gencar gencarnya mengkampayekan gerakan menabung, bahkan dulu ada lagu anak yang mengajak untuk menabung, masih ingat kan lagunya ?

Menabung adalah kegiatan menyimpan uang, karena saat itu kampanye nya di Bank, sehingga pengertian tadi ditambah dengan kalimat "di Bank." Untuk masa sekarang pengertian menabung menjadi lebih panjang, yakni "Kegiatan menyimpan uang di Bank atau Lembaga Keuangan lainnya"

Ada tambahan kalimat "Lembaga Keuangan Lainnya," karena yang saya amati saat ini, sudah ada Lembaga lembaga keuangan non Bank yang di perbolehkan menerima tabungan.

Menabung di era Adaptasi Kebiasaan Baru

Menabung bisa memiliki banyak manfaat, ada manfaat jangka pendek atau tujuan jangka pendek, misal : Ingin membeli suatu barang, Untuk Liburan, Pernikahan atau mungkin Ibadah. Untuk tujuan ini umumnya Bank sudah menerbitkan produk khusus, seperti TABUNGAN RENCANA atau TABUNGAN HAJI

Ada juga tabungan dengan manfaat atau tujuan jangka panjang, bisa jadi untuk dana cadangan, Dana Darurat, atau hanya untuk menyisihkan sisa pendapatan yang telah digunakan (ini umumnya orang orang berpenghasilan jauh di atas kebutuhan bulanannya) 

Bentuk bentuk Tabungan juga bermacam macam, 

1.  Tabungan uang (paling umum) 

2. Tabungan emas

Tabungan uang yang nanti nilai kumulatif nya dihitung setara dengan nilai atau harga emas, umum nya harga emas di saat penyetoran dilakukan

3. Tabungan Valas (Valuta Asing)

Jenis tabungan yang persis sama dengan tabungan umum (point 1), namun perhitungannya seperti tabungan emas (Point 2), jadi nilai setoran akan di konversi / di ubah setara dengan valuta asing / mata uang asing yang kita gunakan (umumnya Dollar Amerika), jadi pencatatan tabungan akan di sesuaikan dengan nilai mata uang tersebut

Lalu.., di era New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru ini bagaimana caranya, sementara keadaan ekonomi secara umum sepertinya menurun ??

Jawaban saya hanya satu, sisihkan berapa pun penghasilan anda, jika sudah berkeluarga diskusikan dengan pasangan. Sisihkan di suatu tempat yang aman, kalau saran saya seperti celengan atau kaleng biasa, lalu setelah mencapai jumlah tertentu barulah anda bawa untuk di tabung.

Dan.., jika benar ingin menyisihkan untuk menabung, sisihkan di awal jangan di akhir, artinya sebelum uang digunakan untuk hal hal lain.

Untuk lokasi menabung yang tepat, walau sudah banyak lembaga selain Bank yang di bolehkan menerima tabungan, saya masih tetap merekomendasi kan Bank sebagai tempat menabung yang tepat, karena di Bank simpanan anda akan dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), dengan 3 syarat utama :

1.Tercatat pada pembukuan Bank

2.Bunga Tabungan pertahun tidak melebihi ketentuan bunga yang dijamin

3.Tidak menyebabkan Bank menjadi Bank gagal (misal. Memiliki Kredit Macet)

Kalau ada diantara sahabat Infokreditbank yang ingin menabung di lembaga keuangan non Bank, silahkan saja, namun perhatikan dulu syarat & ketentuannya, serta pastikan juga keamanan tabungan nya..

Buat yang belum Follow halaman facebook kita, langsung Follow ya.. 🙏😉

No comments:

Post a Comment