Perhitungan SOR (Source Of Revenue)


Halo sahabat Info Kredit Bank,

Banyak diantara kita yang masih sering bertanya tanya alias "penasaran" mengapa pengajuan kreditnya tidak disetujui. Untuk proses persetujuan kreditnya seingat saya sudah pernah saya posting di postingan sebelum ini, silahkan teman teman lihat pada postingan-postingan tersebut.
Pinjaman ditolak, omset kurang
Pinjaman Ditolak Karena Omset Kurang

Salah satunya adalah perhitungan SOR atau Source of Revenue yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti Sumber Pendapatan. Untuk perhitungan ini masing masing Bank menggunakan istilah berbeda namun hasil perhitungan yang dicari tetaplah sama yakni Sisa Penghasilan Vs Besar Angsuran yang akan diberikan (bisa sama dengan pengajuan atau malah berbeda)

Untuk yang saya ketahui ada namanya IIR dan BIR, IIR = Installment to Income Ratio dan BIR = Birth Income Ratio ini yang saya ketahui digunakan untuk Segmen UKM perhitungan Produk Consumer Loan. Lalu ada IDIR = Installment to Deposit Income Ratio, ini digunakan di Segmen UMK untuk seluruh produk pinjaman.

Informasi diatas akan saya jelaskan di postingan lain, karena itu hanyalah Metoda perhitungan saja dan tidak langsung terkait dengan anda sebagai pengaju kredit. Untuk pengajuan kredit dengan sumber penghasilan dari Gaji atau Pendapatan Tetap, anda tidak perlu khawatir dengan ini, namun jika anda memasukkan Usaha sebagai sumber pembayaran kembali, maka anda perlu mengetahui ini. Karena tidak selalu hasil wawancara digunakan sebagai dasar perhitungan omset calon nasabah, khususnya pada bagian Keuntungan yang diambil oleh Usaha Anda.

Saya yakin anda yang pernah ditolak pengajuannya pernah berfikir begini, "Kan omset saya gede, tapi kok katanya ga cukup ya...?"
Dari beberapa hal terkait perhitungan Omset, disini saya BUKA mengenai GPM yang merupakan singkatan dari Gross Profit Margin, yakni dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan Margin Keuntungan Kotor.

Dalam hal GPM, umumnya Bank menggunakan angka persentase sendiri, walaupun anda mengatakan mengambil keuntungan 100% Bank tidak akan menggunakan informasi tersebut, karena Bank sudah memiliki list GPM tersendiri yang dibuat oleh Tim Ahli mereka berdasarkan GPM pada umumnya untuk usaha usaha sejenis.

Berikut saya BOCORKAN standard GPM dari beberapa bidang usaha yang digunakan oleh beberapa Bank :


Industri Industri penggilingan padi ( Huller )                                                                                                                 5-10%
Industri makroni, mie & makanan kaya zat tepung lain.  20-30%
Industri roti 30-40%
Industri makanan ringan & air mineral 20-30%
Industri pengolahan tembakau (rokok & cerutu) 20-30%
Industri makanan ternak dan ikan 5-10%
Industri tekstil 15%
Industri pengolahan hasil kulit : koper, tas kec. Sepatu 10-25%
Industri kayu ( penggergajian; pengolahan lain)    10-20%
Industri furniture 15-25%
Industri kertas 10-15%
Industri penerbitan &; percetakan 10-20%
Konveksi 20-25%
Distributor Mobil &; kendaraan niaga 3-5%
Distributor pedagang eceran (u/ dijual lagi) Distributor makanan, minuman, tembakau 5-8%
Distributor Bahan Bangunan Distributor Keramik 5-8%
Distributor Semen 3-5%
Distributor Tekstil & Pakaian  3-5%
Distributor Elektronik 3-5%

1 comment:

  1. Join the game with VEGUS168 Casino
    Vegus168 has developed a new online gaming system that can make playing more fun.

    Available 24 hours online worldwide. If you can't play or for the first time, we have staff to help you teach.

    Be Save Everyone.

    ReplyDelete