Menyoroti Pandemi dan Krisis Ekonomi

Situasi pandemi sudah satu tahun lebih kita lewati, korban jiwa ataupun yang terinfeksi bukan semakin menurun malah meningkat dalam jumlah yang signifikan.

Dari Pemerintah kita telah mengetahui bersama bahwa sudah banyak juga yang dilakukan, walau masih banyak kontroversi antara pro dan kontra mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga saat ini diberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang juga disertai pembagian Vaksin.

Lalu dari sisi Ekonomi, ada beberapa hal juga yang sudah dilakukan Pemerintah, mulai dari program bantuan non produktif dan bantuan produktif, bantuan non produktif yang saya maksud disini adalah seperti Bantuan Uang Tunai dan Pembagian Beras dalam bermacam model dan nama program. Lalu Bantuan Produktif ini adalah seperti Program Kartu Prakerja, dimana program ini dimaksudkan adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam bidang pekerjaan ataupun membangun usaha (berusaha). Plus Program Relaksasi kredit untuk masyarakat yang terdampak yang diluncurkan pada pertengahan tahun lalu.

Sayangnya.., program program tersebut tidak membantu banyak bagi masyarakat dalam hal melewati masa masa pandemi saat ini. Kita lihat saja seperti bantuan Non Produktif, hanya membantu masyarakat sesaat dan tidak mengena ke seluruh lapisan masyarakat, sementara Program Relaksasi Kredit juga hanya mengurangi sedikit dari kewajiban angsuran yang ditanggung oleh Debitur, dan Bantuan Produktif hanya menghasilkan lebih banyak tenaga kerja atau pengusaha trampil tanpa adanya pertambahan lapangan kerja ataupun kemudahan berusaha.

Lalu apa yang dapat kita lakukan di masa pandemi saat ini ?

Sebagai masyarakat, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain mengikuti ketentuan atau aturan dari pemerintah baik itu PPKM atau apapun jenis lainnya. Kemudian maksimalkan program bantuan pemerintah yang ada selagi berharap ada kebijakan yang lebih efektif dan mengena ke semua lapisan dan juga seluruh masyarakat.

Pandemi yang merupakan "Biang Keladi" semua krisis keuangan saat ini harusnya jauh lebih di prioritaskan penanganannya, jadi bukan pembatasan warganya yang menjadi fokus. Karena fokus kita terpecah, antara penanganan covid dan pembatasan kegiatan masyarakat (walau dikatakan pembatasan kegiatan masyarakat adalah bagian dari penanganan pandemi), akhirnya Krisis Ekonomi yang kita temui saat ini, semakin meningkat krisis, maka semakin sulit pembatasan dilakukan

Sudah banyak negara yang berhasil mengatasi pandemi ini tanpa menimbulkan krisis ekonomi, dan jika tetap ada krisis, tidak separah yang kita alami saat ini. Saran saya lainnya adalah untuk sementara waktu sebaiknya hindari dulu Pengajuan Kredit di Bank, Leasing atau lembaga pinjaman lainnya, kita tidak tahu sampai kapan pandemi dan krisis ekonomi ini akan berlanjut, kita masih belum bisa prediksi sampai kapan usaha kita bisa berjalan, atau sampai kapan perusahaan akan tetap menggunakan jasa kita, perbanyak saving (tabungan) jika memungkinkan, setidaknya untuk berjaga jaga jika suatu saat nanti kita akan mengalami hal hal seperti yang saya sampaikan diatas 

Sebut saja Cina, Kanada, Italy dan beberapa negara lain di Dunia, kita mungkin bisa cari datanya di Internet tersebar bebas disediakan, dan lihat bagaimana kondisi saat ini disana, khususnya di sisi perekonomian, apakah sama seperti kita terjadi Krisis Ekonomi ? Atau keadaan ekonomi mereka masih stabil hingga saat ini ?

Saya tidak akan memberikan solusi, rekomendasi atau apapun istilahnya karena saya yakin pemerintah dengan seluruh Staf Ahli, Menteri dan para pemikir lainnya di pemerintahan kita jauh lebih mumpuni.  Dan semoga pandemi ini segera berakhir setelah adanya vaksin yang beredar saat ini.

No comments:

Post a Comment